Hujan, kotaku kembali di guyur hujan. Dan kini aku berada di ruangan ini, tempat ini (kelas gitar pribadi ku). Sekalabat bayang senyuman itu, tatapan sedikit manja, serta canda tawa itu, jelas terurai satu persatu dengan teratur. Kamu memang telah mencuri segalanya saat itu, dan itu pencurian tersakti. Hanya dengan mata itu kamu meraup segala yang ku punya.
Yah, jujur ku akui bahwa hujan menyimpan banyak cerita tentang kita. Itu bagiku, aku tak tahu bagaimana dimatamu. Apa hujan punya arti atau tidak? Sembilan puluh persen cerita ini ditemani hujan, benarkan??
Hari pahlawan tahun ini, aku berniat melakukan sesuatu yang berarti. Sebuah perjalanan ke situs sejarah, dan kamu bersedia menemaniku. Aku bahagia, saat ku jemput ke rumahmu aku di sambut gerimis kecil dan awan hujan dari arah tujuan kita sangat pekat terlihat.
Kembali, alasan "kepasar" jadi senjata saat pergi. Dan sesaat gerimis berhenti, lalu kita berjalan. Seketika aku mulai ragu menuju tempat itu, ya karena awan hujan terlihat amat jelas dari sana, dan beberapa mobilpun terlihat membawa kenangan hujan dari tempat itu. Aku mencoba menempuh jalur lain, sekedar mencoba mencari alternatif tujuan lain. Tanpa sadar kita pun tetap berada d jalur menuju tempat itu, namun sedikit agak memutar. Dan disana ada keramaian besar-besaran, dan kemacetan panjang pun menjebak perjalanan itu.
Ah, aku tak ambil pusing dengan kemacetan itu. Yah, akhirnya kita berjalan menuju tempat bersejarah itu. Meski sebenarnya banyak yang tidak tahu siapa ia. Kembali ke kisah kita, Udara lembab serta aroma tanah setelah hujan turun amat pekat mengiringi perjalanan itu. Sesampai di sana, semua terasa sangat istimewa, sangat kental suasana keasrian sebuah tempat tumbuh bagi seorang pahlawan besar. Yah, rumah itu rumah mereka yang terabaikan bangsanya sendiri. Dan kamu terlihat amat bahagia dan antusias dengan suasana itu.
Perjalanan pulang kita di balut hujan, ingatkah kamu hujan itu? Hujan yang membuat kita tertawa riang menuju rumah? Yah.. kamu penuh tawa hingga rumah, meski terdengar getaran rahangmu yang kedinginan. 10 November 2013. #rumahpejuangkesepian
Kamis, 19 Desember 2013
Tentang Hujan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar