Mungkin, berbagai pertimbangan negatif pernah berseliweran dan berlari bergantian d kepalaku. Tapi jujur saja aku tak menghiraukan segala pikiran negatif ku. Tapi tak kusadari prilaku negatif malah tertuang dalam sikapku. Aku jadi terobsesi dan menganggap kau miliku seutuhnya, dan itu membuat mu tertekan. Maaf atas sikap ku, yang terlihat seperti kanak-kanak.
Semoga, akan ada waktu yang berpihak mendewasakan aku di saat kau benar-benar bersedia membuka pintu hati. Dan kau tahu, jika memang itu terjadi hanya kau yang tahu dimana pintu hati ku akan ku taruh.
"Ingatlah, waktu bersama tertawa bahagia. Ingatkah waktu terluka dan menangis."
Terimakasih atas kisah singkat ini. Dan aku terlalu naif menganggap semua ini hanyalah kasih sayang serta buayan nafsu sesaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar